Saturday, October 17, 2020

Hikmah Emas Dari Kisah Ayub

Ayub sangat terkejut mendapati kabar akan kematian anak-anaknya. Ia koyaknya jubahnya dan mencukur kepalanya. Sujudlah ia dan menyembah, katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!”

Deritanyapun bertambah. Tuhan mengijinkan Ayub ditimpa barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya. Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya.

Lalu datanglah istrinya dan berkata: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!”

Jawab Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?”

Lalu datanglah ketiga sahabat Ayub untuk menghibur dia.

Akan tetapi, walau ketiga sahabatnya menaruh kasih kepada Ayub, namun Ayub merasa kecewa dengan mereka. Mereka memperkatakan nasihat seakan ia seorang pendosa. Mereka juga menyalahkan Ayub akan segala kemalangannya bahkan menyampaikan perkataan yang salah tentang Allah.

Ayub merasa sendirian. Penuh pergumulan. Ayubpun menyampaikan keluh kesahnya kepada Tuhan. Hingga akhirnya Tuhan memulihkan keadaannya.

Tuhan memberikan dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. Ia juga mendapatkan tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan. Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya. Ia  melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat. Maka matilah Ayub, tua dan lanjut umur.

Kisah Ayub membukakan mata batin bahwa berkat Tuhan tidak selalu berupa sesuatu yang indah. Terkadang ia dibungkus oleh sesuatu yang terlihat buruk dan penuh derita. Namun didalamnya terdapat emas yang berharga. Emas yang merupakan buah dari iman dan berisikan kehidupan. 

No comments:

Post a Comment

Ibuku Sayang

Ibuku sayang.... Yang walau bertambah tua, bertambah keriput, bertambah pencemasnya, bertambah lambat pergerakannya, bertambah macam-macam k...