Saturday, October 17, 2020

Fatamorgana


Pipi pria itu menggembung. Mulutnya maju menyembulkan asap rokok. Asap yang perlahan membumbung tinggi menuju eternit rumah. Tetapi tak sampai semenit, asap itu menghilang. Ditaklukkan hembusan lembut udara yang keluar dari bibir merah perempuan itu. Mereka lalu tergelak bersama. Seakan mendapat mainan baru. Mainan hembus-hembusan. Entah keseruan apa pada permainan itu. Mereka hanya iseng, mencari hiburan, mengisi kekosongan.

Setelah puntung rokok sudah bertemu filternya, apipun padam. Seketika itu juga perempuan itu menghilang. Seperti hembusan udara terakhir yang keluar dari mulut pria itu. Ah, ternyata ia hanya fatamorgana. Pengusir kebosanan dihari panjang tanpa tujuan.

No comments:

Post a Comment

Ibuku Sayang

Ibuku sayang.... Yang walau bertambah tua, bertambah keriput, bertambah pencemasnya, bertambah lambat pergerakannya, bertambah macam-macam k...