Pipi pria itu menggembung. Mulutnya
maju menyembulkan asap rokok. Asap yang perlahan membumbung tinggi menuju
eternit rumah. Tetapi tak sampai semenit, asap itu menghilang. Ditaklukkan
hembusan lembut udara yang keluar dari bibir merah perempuan itu. Mereka lalu
tergelak bersama. Seakan mendapat mainan baru. Mainan hembus-hembusan. Entah
keseruan apa pada permainan itu. Mereka hanya iseng, mencari hiburan, mengisi
kekosongan.
Setelah puntung rokok sudah bertemu
filternya, apipun padam. Seketika itu juga perempuan itu menghilang. Seperti
hembusan udara terakhir yang keluar dari mulut pria itu. Ah, ternyata ia hanya fatamorgana. Pengusir kebosanan dihari
panjang tanpa tujuan.
No comments:
Post a Comment